Rabu, 24 Maret 2010

Carmen Electra Menyesal Telah Memperbesar Payudaranya


Artis Carmen Electra sudah beberapa kali melakukan operasi plastik terhadap payudaranya. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk membuat payudaranya lebih padat berisi.

Namun keputusan Carmen untuk melakukan hal tersebut kini disesalinya. "10 tahun lalu aku mengoperasi payudara ku. Tadinya ukuran dada ini 32B dan berubah menjadi DD. Tapi kini aku malah menyesalinya," ujarnya seperti yang dilansir Contact Music, Selasa (23/3/2010).

Bintang serial 'Baywatch' tersebut menyesal karena ukuran payudaranya membuat kaum adam selalu melihat ke arah yang sama setiap berpapasan. Selain itu ketika menggunakan bikini, payudaranya lah yang paling 'menonjol'.

"Ini ternyata membuat ku tidak nyaman," imbuhnya.

Meski menyesal, Carmen tidak akan melepas silikon yang telah ditanam di payudaranya. Ia sudah merasa kalau ukuran payudaranya saat ini sudah menjadi ciri khasnya.

Carmen pun menganjurkan kepada para perempuan yang berniat untuk memperbesar payudaranya untuk membatalkan niatnya. Walau bagaimana pun ukuran asli tetap yang paling menyenangkan.

"Yang asli tetap yang paling nyaman," tandasnya.

Minggu, 21 Maret 2010

Ular Pemangsa Pelajar di Tembung Masih Bersembunyi

Medan (ANTARA) - Ular phyton besar yang memangsa pelajar SMP PGRI, M Zakaria (13) saat mandi di Sungai Tembung, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara diperkirakan masih bersembunyi di dalam terowongan air pembuangan limbah.

Hingga Senin pagi (22/3) lokasi tewasnya M Zakaria penduduk Pasar VIII Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, masih dipenuhi warga yang datang dari berbagai daerah, sehingga polisi harus mengamankan lokasi tersebut.

Darmin Nasution (60) salah seorang warga yang sudah hampir 50 tahun tinggal di Tembung, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, mengatakan baru kali ini mengetahui seekor ular phyton sepanjang tujuh meter memangsa pelajar SMP di daerah itu.

"Kejadian aneh ini merupakan peristiwa yang cukup langka, dan jarang terjadi sepanjang hidup saya yang tinggal tidak berapa jauh dari Sungai Tembung tersebut," kata Darmin dalam perbincangannya di Tembung, Senin.

Sungai Tembung, Kamis petang (18/3) menggegerkan warga di daerah tersebut setelah seekor ular piton ukuran besar dan panjang tujuh meter lebih memangsa pelajar SMP yang sedang mandi-mandi dengan tiga temannya yang baru pulang sekolah.

Ular piton itu, dengan ganasnya melilit korban yang sedang berusaha melarikan diri dari dalam sungai tersebut.

Selain itu, menurut Nasution, ular yang dalam keadaan kelaparan itu juga membanting-bantingkan korban di dalam sungai, sehingga akhirnya lemas.

Sementara itu, tiga rekan korban yang berhasil keluar dari sungai berusaha minta bantuan pada warga yang tinggal tidak berapa jauh dari lokasi kejadian tersebut.

Selanjutnya, masyarakat dengan menggunakan bambu runcing menombak bagian kepala dan badan ular itu agar mau melepaskan korbannya.

Namun akhirnya, usaha yang dilakukan warga itu tidak sia-sia, karena saat itu juga ular tersebut melepaskan korban yang sudah dalam keadaan remuk dan tidak bernyawa lagi.

Korban yang dilepaskan dari mulut ular yang dalam keadaan mengganas itu, menurut Nasution, nyaris saja menelan pelajar SMP tersebut.

Kemudian ular tersebut, menghilang dan menyelam masuk ke terowongan tempat persembunyiannya dan sampai saat ini tidak pernah keluar.

Selanjutnya, ia menjelaskan, warga yang mengetahui ular memangsa pelajar SMP itu, juga tidak mau tinggal diam, mereka minta bantuan beberapa pawang ular untuk bisa menangkap ular yang berada di Sungai Tembung.

Kemudian, Jumat, (19/3) sekitar pukul 19:30 WIB, pawang ular yang bekerja ekstra keras yang dibantu beberapa masyarakat akhirnya berhasil menjerat ular ukuran besar itu dari tempat persembunyiannya di dalam sungai.

Ular tersebut berhasil dijerat dengan tali yang sudah dipersiapkan, setelah lebih dulu diberi umpan berupa seekor ayam.

Selanjutnya, ular yang berhasil ditangkap itu dimasukkan kedalam goni dan dibawa ke kantor Polsek Percut Sei Tuan untuk diamankan.

Namun, menurut pawang ular yang menangkap ular itu. Ular yang dijerat itu, bukan ular yang memangsa pelajar SMP, tetapi ular lain yang hidup di Sungai Tembung.

Menurut pawang itu, ada dua ekor lagi ular besar yang masih hidup di Sungai Tembung itu, salah satunya ular yang memangsa pelajar SMP.

Selanjutnya Nasution mengatakan, peristiwa ular yang memangsa seorang pelajar SMP itu, benar-benar termasuk peristiwa aneh di daerah ini, karena setiap harinya Sungai Tembung itu dijadikan warga sebagai tempat mandi dan mencuci pakaian.

Namun, tidak pernah warga ada yang melihat ular atau diganggu binatang lainnya yang ada di sungai itu.

"Saya benar-benar terkejut mengetahui ada ular yang memangsa pelajar SMP hingga tewas. Hal ini adalah kejadian yang luar biasa sepanjang hidup saya yang sudah puluhan tahun lamanya tinggal di Tembung," katanya.

Apalagi, menurut dia, lokasi Sungai Tembung itu, hanya berjarak lebih kurang 200 meter dari rumahnya.

"Kadang-kadang saya juga sering mandi di Sungai Tembung ini, tetapi belum pernah melihat seekor ular pun.Kejadian ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya, ke depan jangan ada lagi korban yang dimangsa ular," kata Nasution.

Minggu, 07 Maret 2010

Handset Android Termurah di Mega Bazaar


VIVAnews - Walau saat ini gencar-gencarnya dipromosikan di berbagai media massa, ternyata Indosat baru berhasil menjual sekitar 250 handset Android selama hari pertama pameran komputer Mega Bazaar.

“Penjualan handset Indosat mencapai 250 unit dalam sehari,” kata Mira Wardhani, Staf Media Relation Indosat, pada VIVAnews, di acara Mega Bazaar 2010, 4 Maret 2010.

Dalam pameran Mega Bazaar, Indosat memang menggandeng enam vendor ponsel untuk memasarkan enam buah handset Android baru sekaligus.

Enam handset tersebut adalah Huawei U8220 yang selama pameran dibanderol dengan harga korting Rp 2,999 juta, HTC Hero yang dijual Rp 4,999 juta, LG GW620 (Rp 3,499 juta), Motorolla Milestone (Rp 5,999 juta), Samsung Galaxy Spica (Rp 2,999 juta), dan Sony Ericsson Experia X10 (Rp 7 juta).

Menurut Agung Wijanarko, Division Head BlackBerry & Customer Device Indosat, di antara keenam model ponsel, penjualan terbanyak didominasi oleh handset yang dibanderol murah, yakni Samsung Galaxy Spica.

Sementara permintaan terhadap handset lain sebenarnya cukup tinggi, namun karena ketersediaan unit yang terbatas, penjualannya belum dapat dilaksanakan.

Untuk permintaan pre-order terhadap handset-handset Android ini, kata Agung kini Indosat telah menerima lebih dari 1.000 pemesanan.

Saat ditemui di Mega Bazaar 2010 Jakarta, Mawardi, penjaga konter Samsung di Indosat Android Expo, mengatakan bahwa handset Samsung Galaxy Spica terjual sekitar 50 unit pada hari pertama pameran.

“Pada hari kedua saya rasa target 50 juga akan tercapai,” kata pria yang kerap disapa Ardi itu.

Lapan: Badai Matahari Terjadi Antara 2012-2015

Film fiksi ilmiah '2012' yang menceritakan tentang terjadinya badai matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan akan terjadi antara tahun 2012-2015. Namun, tak serta merta hal itu melenyapkan peradaban dunia.

"Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (4/3/2010).

Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.

"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," imbuhnya.

Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.

Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Lapan pun berniat mensosialisasikan dampak aktivitas matahari ini ke masyarakat. Sosialisasi Fenomena Cuaca Antariksa 2012-2015 pun akan digelar di Gedung Pasca Sarjana lantai 3, Universitas Udayana, Jl Jenderal Sudirman, Denpasar, Bali pada 9 Maret 2010 pukul 11.00 Wita.

Rabu, 03 Maret 2010

Hujan Ikan Mengguyur Kota di Australia


VIVAnews - Sepanjang akhir pekan lalu, penduduk suatu kota kecil di wilayah tandus Australia bagian utara mengalami berkah yang jarang terjadi. Kota mereka dilanda hujan ikan.

Laman harian The Telegraph mengungkapkan, dalam dua hari berturut-turut Kota Lajamanu di negara bagian Northern Territory kejatuhan banyak ekor ikan. Bersama dengan air hujan, ikan-ikan itu muncul begitu saja dari langit.

Sebagian besar ikan masih dalam keadaan hidup. Hujan ikan itu baru berhenti Senin, 1 Maret 2010.

Para pakar cuaca di Australia yakin bahwa ikan spangled perch, salah satu jenis ikan air tawar di Australia, tampaknya terhisap ke dalam badai. Mereka lalu dibawa angin kencang sebelum akhirnya berguguran di Lajamanu, kota yang jumlah penduduknya hanya 669 orang.

"Badai membawa ikan-ikan itu naik hingga ketinggian 40 ribu hingga 50 ribu kaki di udara," kata seorang pakar senior di Biro Meteorologi Australia, Mark Kersemakers. "Saat mereka ikut dalam 'sistem' badai, mereka membeku. Setelah beberapa waktu, mereka bebas dari badai," lanjut Kersemakers.

Ini merupakan kali ketiga dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun di mana Lajamanu dilanda hujan ikan. Peristiwa serupa terjadi pada 1974 dan 2004.

"Biasanya, ikan ada di dalam air. Sekarang ikan-ikan itu jatuh dari langit. Bagaimana kalau sesuatu yang lebih besar jatuh dari langit?" kata Joe Ashley, warga berusia 55 tahun. "Bisa saja besok-besok ada buaya yang akan jatuh dari langit," lanjut Ashley.

Senin, 01 Maret 2010

Duarr!! Ledakan iPod Bikin Panik Anak SMA

Ledakan iPod kembali terjadi. Peristiwa ini dialami oleh salah seorang siswa di Pentucket Regional High School di Massachusetts, Amerika Serikat.

Ketika sedang duduk di kelas sains, ia tak menyangka akan dapat kejutan yang tak menyenangkan. Pemutar musik kesayangannya ini tiba-tiba saja meledak.

Alhasil, seisi kelas dibuat kaget dan lari berhamburan. Petugas pemadam kebakaran pun dipanggil seketika untuk memadamkan api yang menjalar di ruang kelas tersebut. Beruntung, tak ada yang terluka dalam kejadian ini.

Kasus meledaknya pemutar musik keluaran Apple ini, merupakan kasus kesekian yang terjadi. Sebelumnya, iPod milik seorang remaja di Ohio juga meledak, bahkan mengakibatkan kaki sang korban terbakar.

Sejauh ini, seperti detikINET kutip dari AfterDwan, Senin (1/3/2010), perusahaan Steve Jobs ini belum mengakui adanya kerentanan pada pemutar musik ternama itu.

Namun menurut Consumer Product Safety Commission, penyebab ledakan-ledakan tersebut bisa saja disebabkan karena faktor baterai lithium yang bukan merupakan hardware keluaran Apple.

Kok bisa ya, bukannya baterai di dalam produk iPod sudah menyatu dengan hardware lainnya?

Ponsel LG Resmi Gulung Tikar, Selamat Tinggal

  Virgina Maulita Putri - detikInet Jakarta  -  LG  secara resmi mengonfirmasi akan menutup bisnis ponselnya. Mundurnya LG dari bisnis ponse...